Cukup banyak orang yang mampu bersikap sempurna dalam lingkungan kerjanya, namun seolah kehilangan kepribadian itu saat berada di lingkungan rumah mereka. Bukan hanya itu, mudah sekali bagi mereka mengundang decak kagum orang lain atas prestasi profesinya, tetapi gagal meraih simpati tetangga terdekatnya. Mengapa? Bukankah kebaikan tetaplah kebaikan dimana pun ia berada. Bila "sikap baik" tergantung pada tempat dan waktu, maka "kebaikan" itu hanyalah topeng penutup keburukan yang lain. Ajaran moral para bijak tua itu sederhana saja, bersikaplah paripurna. Kapan pun. Di mana pun. Bahkan meski anda hanya seorang diri.
Pepatah mengatakan, "jangan tebarkan aroma masakanmu ke tetangga sebelah bila kau tak berkenan membaginya pada mereka. Jangan anda banggakan kehebatanmu di seberang pulau sana, bila tetangga sebelah rumah tak sekali pun merasakan kehebatan itu." Mulailah dari yang dekat. Mulailah dari tetangga kita sendiri.
Pepatah mengatakan, "jangan tebarkan aroma masakanmu ke tetangga sebelah bila kau tak berkenan membaginya pada mereka. Jangan anda banggakan kehebatanmu di seberang pulau sana, bila tetangga sebelah rumah tak sekali pun merasakan kehebatan itu." Mulailah dari yang dekat. Mulailah dari tetangga kita sendiri.
0 comments:
Posting Komentar