 Beberapa tahun yang lalu seorang Imam pindah ke New York. Dia sering naik bis dari rumahnya ke pinggiran kota. Beberapa pekan setelah kepindahannya itu ia kebetulan naik bis yang sama dengan sopir yang sama pula. Ketika dia duduk setelah membayar ongkos, diketahuinya bahwa rupanya si sopir memberi kembalian berlebih setali (tiga uang, 25 sen).
Beberapa tahun yang lalu seorang Imam pindah ke New York. Dia sering naik bis dari rumahnya ke pinggiran kota. Beberapa pekan setelah kepindahannya itu ia kebetulan naik bis yang sama dengan sopir yang sama pula. Ketika dia duduk setelah membayar ongkos, diketahuinya bahwa rupanya si sopir memberi kembalian berlebih setali (tiga uang, 25 sen).Ketika di Imam itu berfikir apa yang akan dilakukan, dalam hati dia berkata kepada dirinya sendiri: "Sebaiknya kembalikan kelebihan itu. Berdosa mengambilnya". 
Kemudian dia berfikir pula:  "Oh, lupakan sajalah, itu hanya uang setali. Siapa akan peduli akan uang sebesar itu? Perusahaan bis ini telah mendapat keuntungan yang jauh-jauh lebih besar dari itu! Anggap sajalah uang itu sebagai hadiah dari Allah." 
Ketika dia sampai di tempat tujuan, ia berhenti sejenak di pintu, lalu ia menyerahkan uang sekeping itu kepada si supir sambil berkata:  "Ini, rupanya Anda memberi kembalian terlalu banyak". 
Si supir dengan sekulum senyum menjawab: "Assalamu 'alaikum. Bukankah Anda Imam untuk Muslim daerah ini? Akhir-akhir ini saya merasa ingin shalat di masjid Anda. Yang tadi itu saya hanya ingin melihat apa yang Anda lakukan jika saya memberi Anda kelebihan kembalian ! ". 
" Wa 'alaikum salam ", jawab sang imam sambil melanjutkan melangkah turun bis. Begitu sampai di tanah dia merasa lemah, kakinya sepertinya tidak mampu lagi menopang tubuhnya, sehingga ia harus berpegang pada tiang di dekatnya. Dengan menengadahkan wajahnya dia berkata: " Ya Allah, hampir-hampir saja saya jual NamaMu dan Islam hanya dengan nilai setali ". 
Wa 'l-Lahu a'lamu bi 'sh-shawwab.
Apa yang tertulis di atas mungkin saja benar-benar terjadi, karena tidak ada penulisnya yang  dapat dikonfirmasi. Namun demikian terkait dengan itu ada baiknya juga diingat pesan Rasulullah saw. tentang pentingnya amalan-amalan yang mungkin terkesan kecil  artinya. Rasulullah saw. mengingatkan kita dalam sabdanya:
 
 
 
0 comments:
Posting Komentar