Ah, betapa bahagianya bila kita benar-benar memiliki apa yang kita "miliki". Akui saja, betapa banyak orang "memiliki" harta, mendiami rumah atau mengendarai kendaraan atas nama "bukan" miliknya sendiri; melainkan atas nama sebuah kertas pengakuan hutang. Akui saja, betapa banyak orang memburu kepemilikan, padahal yang digenggamnya hanyalah sebuah pinjaman. Dan, agaknya kini segala sesuatu yang berhubungan dengan hutang piutang menjadi begitu mudah didapat. Kita memang patut berterima kasih, karena dengannya banyak orang bisa meraih kesejahteraan hidup yang lebih baik.
Namun, sungguh tak sama antara pinjaman demi kesejahteraan hidup dengan pinjaman yang menjerat hidup. Jauh lebih menyenangkan bila anda terbebas dari jerat hutang. Jauh lebih membebaskan bila anda memiliki apa yang anda miliki. Pertimbangkan apakah anda kini sedang berupaya memperbaiki kehidupan anda atau memperburuknya. Sejatinya, kita berhutang sepenuhnya pada hidup ini, namun hidup tak pernah menagihnya pada kita. Tidak juga beserta bunga-bunganya. (Editor)
Namun, sungguh tak sama antara pinjaman demi kesejahteraan hidup dengan pinjaman yang menjerat hidup. Jauh lebih menyenangkan bila anda terbebas dari jerat hutang. Jauh lebih membebaskan bila anda memiliki apa yang anda miliki. Pertimbangkan apakah anda kini sedang berupaya memperbaiki kehidupan anda atau memperburuknya. Sejatinya, kita berhutang sepenuhnya pada hidup ini, namun hidup tak pernah menagihnya pada kita. Tidak juga beserta bunga-bunganya. (Editor)
0 comments:
Posting Komentar